A.
Pengertian
Model Sequenced
Secara bahasa, “sequenced” adalah
rangkaian, urutan, atau tingkatan. Sequenced
adalah susunan bahan ajar yang terdiri atas topik/subtopik, dan di dalam
tiap topik/subtopik terkandung ide pokok yang relevan dengan tujuan. Dengan
artikulasi yang terbatas lintas disiplin, guru dapat mengatur kembali urutan
topik sehingga unit-unit yang mirip bersinggungan dengan yang lainnya. Dua
disiplin terkait dapat diurutkan sehingga isi bidang studi dari keduanya dapat
diajarkan secara pararel. Dengan melakukan pengurutan di mana topik-topik
diajarkan, aktivitas yang satu meningkatkan yang lain.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang diasuhnya.
Dengan demikian, dua atau lebih guru dapat saling menyusun urutan konsep pelajaran yang akan diajarkan, kemudian memadukan dengan urutan konsep yang telah dibuat oleh guru yang lain terhadap pelajaran yang diasuhnya.
Dengan dibuat suatu urutan yang saling bersinggungan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain, akan membantu siswa lebih mudah memahami terhadap apa yang disampaikan oleh guru.
Dalam usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses belajar mengajar, guru seharusnya menggunakan berbagai model pembelajaran dalam kelas sehingga dapat tercipta pembelajaran yang bermakna. Menurut Ausubel (dalam widada, 2004 : 9) belajar bermakna adalah proses belajar dengan informasi baru yang akan dipelajari peserta didik disusun serta dihubungkan dengan struktur pengetahuan yang sudah dimiliki.
Pada perkembangannya pembelajaran pada abad 20 ini lebih menitikberatkan pada penyampaian materi yang dilakukan secara terintegrasi, menyeluruh dan bermanfaat, dimana diasumsikan bahwa setiap anak mempunyai kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai ilmu yang diterimanya, adapun salah satu model yang dapat digunakan adalah model pembelajaran terpadu.
Model pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep yang dapat dimengerti secara umum sebagai pendekatan mengajar yang melibatkan konsep-konsep dari beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada siswa. Siswa mampu memahami konsep-konsep yang mereka pelajari maupun konsep-konsep yang didapat melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep-konsep yang mereka telah ketahui.
Pembelajaran terpadu dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan cakupan materi yang akan dipadukan, yaitu interdisiplin, antardisiplin ilmu, dan integrasi inter dan antar disiplin ilmu. Pembelajaran terpadu interdisiplin ilmu mengintegrasikan topik-topik, konsep-konsep, yang terdapat dalam satu rumpun sedangkan pembelajaran terpadu antar disiplin ilmu mengintegrasikan topik atau konsep dalam berbagai disiplin ilmu.
Pembelajaran terpadu pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar dengan memadukan materi dengan beberapa mata pelajaran atau beberapa topik pelajaran dalam satu tema. Pada pembelajaran terpadu tidak boleh bertentangan dengan kurikulum yang berlaku tetapi dengan pembelajaran terpadu yang digunakan harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran dalam kurikulum.
Menurut Fogarty (1991;34) pembelajaran terpadu model urutan (Sequenced) adalah beberapa topik dari suatu mata pelajaran diorganisasikan kembali dan diurutkan agar dapat bertepatan atau serupa. Demikian pula dalam pengajaran, guru mata pelajaran mengajar pada pelajaran yang berbeda secara berurutan. Pembelajaran terpadu model urutan (sequenced) ini materi pelajarannya dipadukan dengan antardisiplin ilmu yang berbeda.
Dengan pembelajaran terpadu model urutan (sequenced) guru bidang studi dapat menyusun kembali urutan dari topik mereka sehingga kedua mata pelajaran itu dapat dipikirkan secara paralel, dimana urutan topik harus harus disusun terlebih dahulu. Topik pembelajaran yang ada dapat dipilih dan diurutkan mana yang harus didahulukan dari topik yang lainnya. Intinya salah satu topik membawa yang lain dan sebaliknya.
B. Perbedaan
Model Sequenced dengan model Pembelajaran Terpadu yang Lainnya
No.
|
Model
Pembelajaran Terpadu
|
Keterangan
|
1.
|
Fragmented
|
Pemaduan yang hanya terbatas pada satu
mata pelajaran saja
|
2.
|
Connected
|
Harus menata butir-butir pembelajaran
dan proses pembelajarannya secara terpadu
|
3.
|
Nested
|
Pemaduan berbagai bentuk penguasaan
konsep keterampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran
|
4.
|
Sequenced
|
Model pemaduan topik-topik antar mata
pelajaran yang berbeda secara paralel
|
5.
|
Shared
|
Bentuk pemaduan pembelajaran akibat
adanya “overlapping” konsep atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih.
|
6.
|
Webbed
|
Tema dapat mengikat kegiatan
pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
|
7.
|
Threaded
|
Model pemaduan bentuk keterampilan.
Bentuk threaded ini berfokus pada apa yang diesbut meta-curriculum.
|
8.
|
Integrated
|
Pemaduan sejumlah topik dari mata
pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
|
9.
|
Immersed
|
Dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring
dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan
pemakaiannya
|
10.
|
Networked
|
Model pemaduan pembelajaran yang
mengandaikan kemungkinan pengubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk keterampilan baru setelah siswa mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda-beda
|
C.
Manfaatnya
Model Sequenced
Menurut Fogarty (1991;
35) manfaat dari model urutan adalah guru dapat menyusun kembali rangkaian
topik, bab dan unit dengan menentukan skala prioritas mata pelajaran yang ada
pada kurikulum atau tidak sekedar mengikuti urutan yang telah dijabarkan di
dalam kurikulum. Dalam hal ini guru dapat membuat keputusan yang penting dalam
materi.
Dari sudut pandang siswa dengan pertimbangan urutan topik dari disiplin ilmu yang terkait dapat membantu mereka untuk memahami mata pelajaran yang telah diajarkan. Contohnya guru bahasa inggris mengajarkan periode sejarah novel tertentu, sementara guru sejarah juga mengajarkan periode sejarah yang sama. Dalam dua disiplin ilmu tersebut, memudahkan siswa menerima materi yang dijelaskan oleh guru, memberikan penguatan terhadap materi yang disamapaikan dan pembelajaran lebih bermakna.
D. Kekurangan Model Sequenced
Pembelajaran terpadu
model urutan ini selain mempunyai manfaat juga memiliki kekurangan. Adapun
kekurangan dari model urutan (sequenced) adalah guru harus membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran kerja sama dengan guru bidang studi yang lain yang ada
hubungannya dengan sub materi yang akan diajarkan kemudian harus memilih tema
yang tepat dengan kedua sub materi yang tersebut.
Dalam model urutan (sequenced) memerlukan kolaborasi dan fleksibilitas semua kalangan. Ini tidak semudah yang kita dengar karena ketepatan waktu, guru yang mengajar dan sub materi harus dengan sesuaikan dengan kondisi yang ada. Sehingga dalam aplikasinya model pembelajaran urutan ini lebih jarang digunakan.
E. Kelebihan Model Sequenced
John Adams pernah berkata “The
textbook is not moral contract that teachers are obliged to teach – teachers
are obliged to teach childrens”. Kurang lebih artinya ialah ”buku teks tersebut
bukan kontrak moral yang guru berkewajiban untuk mengajar melainkan guru wajib
untuk mengajar anak-anak. Maksudnya ialah dalam menyampaikan pelajaran, seorang
guru tidak harus terurut seperti yang ada dibuku, tetapi guru dapat menyusun
ulang sehingga murid akan lebih memahami karena bersinggungan dengan pelajaran
yang lain diwaktu yang bersamaan. Namun sayangnya, guru lebih senang untuk
mengikuti pola dan atau tata letak teks
yang telah ada di buku, mulai dari halaman pertama hingga halaman terakhir
tanpa mau menyusun ulang. Meskipun pada suatu kasus atau pelajaran tertentu,
mengikuti alur pada buku akan lebih baik, namun pada kasus yang lain bisa jadi
itu kurang baik, sehingga guru harus kreatif untuk menyusun ulang.
Dengan membuat urutan yang baru, mungkin akan menghasilkan susunan konsep yang lebih logis dibandingka dengan susunan yang ada dibuku. Ketika susunan itu dipadukan dengan pelajaran yang lain, akan terparalelkan dan saling bersinggungan. Sehingga akan mempermudah siswa dalam belajar, dan akan bermanfaat bagi guru.
Beberapa topik diatur ulang serta diurutkan agar dapat serupa satu sama lain. Artinya, beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara bersamaan, sementara salah satu konsep tersebut tetap diajarkan dalam mata pelajaran terpisah. Misalnya, seorang guru Bahasa Indonesia membahas tentang novel berlatar belakang sejarah perjuangan yang menggambarkan suatu masa di jaman lampau, sementara guru Sejarah mengajarkan juga masa perjuangan yang sama di jaman lampau yang dibahas guru Bahasa Indonesia.
Dengan mengatur urutan topik, bab, dan unit, guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak sekedar mengikuti urutan yang sudah dibuat oleh buku teks. Dengan cara ini, guru-guru dapat membuat keputusan kritis mengenai isi. Dari sisi siswa, pengurutan yang sengaja dari topik-topik yang terkait dari disiplin-disiplin membantu mereka membuat pemahaman. Pengintegrasian ini membantu transfer belajar.
Suatu model yang dibuat oleh manusia tentu memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu pula dengan model pembelajaran sequenced. Adapun kelebihan model sequenced seperti yang telah diuraikan diatas, dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Beberapa konsep yang hampir sama diajarkan secara
bersamaan terparallel sehingga akan terjadi persinggungan isi materi.
2. Guru dapat membuat prioritas kurikuler, tidak
sekedar mengikuti urutan dibuku.
3. Membantu siswa mempermudah pemahaman terhadap materi
yang disampaikan oleh guru.
4. Menambah kreatif guru untuk menganalisis urutan
suatu pokok bahasan.
5. Mempererat hubungan antarguru mata pelajaran yang
berbeda.
6. Aktivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.
6. Aktivitas pada satu pelajaran akan meningkatkan pelajaran yang lainnya.
Tugas ini disusun untuk memenuhi :
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar