A. PENGERTIAN MODEL CONNECTED
Pembelajaran terpadu model connected adalah
model pembelajaran yang meng-hubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu
topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas
dilakukan pada satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,
bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang
dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.
Model Connected (terhubung) menekankan pada
perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, model
terhubung juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu
topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang
dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya,
serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya.
Hal ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam
proses pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum.
Dalam model Pembelajaran connected, makna “terhubung”
tidak diartikan menghubungkan beberapa disiplin ilmu yang memiliki
karakteristik yang mirip. Tiap-tiap disiplin ilmu tetap berada pada posisinya
masing-masing. Makna “terhubung” dimaksudkan untuk menghubungkan materi-materi
dalam satu disiplin ilmu. Dengan menggunakan model connected, dimungkinkan
materi-materi yang memiliki keterkaitan dapat dipadukan menjadi satu aktivitas
pembelajaran sehingga materi dapat mudah dikuasai siswa dan tidak
terpecah-pecah. Dengan model connected, dimungkinkan siswa akan mampu
menuangkan ide-ide, gagasan, dan keterampilannya sehingga sangat dimungkinkan
antar tema, materi, bab, maupun keterampilan dapat saling terpadu menjadi satu
kesatuan pemahaman yang utuh.
Pembelajaran terpadu dengan menggunakan metode conected
menuntut pemahaman dan kreatifitas guru dan siswa dalam menuangkan
ide-ide ke dalam suatu pembelajaran yang efektif. Dalam hal ini, fokus
utama tetap berada pada siswa (student oriented) sebagai pelaku utama
pembelajaran. Guru dapat mengajak siswa bermusyawarah dalam menentukan
materi-materi yang sekiranya memiliki keterkaitan untuk dipadukan dalam suatu
aktifitas belajar mengajar. Selanjutnya guru membuat rencana pembelajaran yang
mengakomodir materi-materi secara terintegrasi dengan tetap mengacu pada
standar kompetensi dan kompetensi dasar.
B. KELEBIHAN
CONNECTED
Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected)
adalah sebagai berikut :
- Dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu.
- Siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi.
- Menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.
C. KELEMAHAN
CONNECTED
Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga
mempunyai kekurangan sebagai berikut :
- Masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi.
- Tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi.
- Dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.
D. IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN TERPADU TIPE CONNECTED DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Model connected pada dasarnya menghubungkan topik-topik
dalam satu disiplin ilmu. Konsep-konsep yang saling terhubung tersebut mengarah
pada pengulangan (review), rekonseptualisasi, dan asimilasi gagasan-gagasan
dalam suatu disiplin ilmu. Dalam model connected, hubungan antar disiplin ilmu
tidak berkaitan, content tetap focus pada satu disiplin ilmu.
Dalam proses belajar mengajar, model connected digunakan
untuk menghubungkan beberapa materi atau kompetensi tertentu yang memiliki
karakteristik yang saling terkait dengan tetap berpedoman pasa standar
kompetensi dan kompetensi dasar. Adapun cara menghubungkan materi-materi yang
saling terkait tersebut ialah dengan membuat “jembatan pengetahuan”. Jembatan
pengetahuan dapat berupa wacana, berita, diskusi, alat peraga dan lain-lain
yang dianggap mampu mengantarkan pemahaman siswa dari materi satu ke materi
brikutnya. Materi-materi yang tidak memiliki keterkaitan tidak bisa dipaksakan
untuk dihubungkan. Jika dipaksakan, dimungkinkan siswa akan semakin bingung
dalam merekonstruksi pengetahuan.
Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu
tipe connected (terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
- Menentukan tujuan pembelajaran umum
- Menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
- Menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa (materi prasyarat)
- Menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
- Menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
- Menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
- Menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
- Pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
- Kegiatan proses
- Kegiatan pencatatan data
- Diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
evaluasi proses , berupa :
- Ketepatan hasil pengamatan
- Ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- Ketepatan siswa saat menganalisis data
evaluasi produk :
- Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
- Evaluasi psikomotor :
- Kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.
Tugas ini disusun untuk memenuhi:
Mata kuliah: Pengembangan Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar