Jumat, 12 Juni 2015

Perkembangan Manusia

PERKEMBANGAN MANUSIA
(HUMAN DEVELOPMENT)

A.    Definisi Perkembangan
Perkembangan manusia tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhannya. Pertumbuhan adalah sesuatu yang menyangkut materi jasmaniah yang dapat menumbuhkan fungsi dan perubahan fungsi pada materi jasmaniah. Perubahan jasmaniah dapat menghasilkan kematangan atas fungsinyadan sangat mempengaruhi perubahan fungsi psikologis.

Menurur Robert E. Slavin (2008) perkembangan adalah bagaimana orang tumbuh menyesuaikan diri, dan perubahan sepanjang perjalanan hidup mereka melalui perkembangan fisik, perkembangan kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif serta perkembangan bahasa.Menurut Primo Nebiolo (1993) mengemukakan bahwa ada tingkat-tingkat yang jelas yang mana anak-anak harus melaluinya dari sejak lahir hingga dewasa. Tahapan ini adalah sama, bagi anak laki-laki ataupun perempuan namun biasanya anak perempuan umumnya menjadi dewasa lebih dahulu dari anak laki-laki.
Menurut Sheldon (dalam Djaali, 2008) bahwa manusia dilihat dari segi morphology (bentuk badan) dapat dibedakan menjadi hal-hal berikut:
1.    Endomorph, dengan ciri-ciri; gemuk, suka makan, lambat bereaksi, dan suka berteman.
2.    Mesomorph, dengan ciri-ciri; atletis, agresif, dan suka hal-hal yang menantang.
3.    Ectomorph, dengan cirri-ciri; kurus, cepat dalam bereaksi, dan suka hal-hal yang bersifat privacy. 

B.    Teori-teori Perkembangan
1.        Teori Awal : Preformasionisme (John Locke dan J.J Rousseau)
Dalam teori Preformasionisme berangkat dari pandangan bahwa anak-anak sebagai mahkluk yang berbentuk utuh, sebuah miniatur orang dewasa. Aries (1960) berspekulasi bahwa untuk waktu yang lama masyarakat enggan memberi banyak perhatian pada sifat-sifat anak karena tingginya tingkat kematian pada saat itu. Preformasionisme berkaitang juga dengan egosentris orang dewasa. Orang dewasa cenderung beranggapan kalau manusia hidup memiliki bentuk dan fungsi yang sama dengan yang mereka miliki.
J.J Rousseau membagi 5 tahap perkembangan, fungsi dan kapasitas kejiwaan manusia, yaitu:
(1)     masa bayi (usia 0-2 tahun); bayi mengalami dunia langsung lewat indranya.
(2)     masa anak-anak (usia 2-12 tahun); anak mulai mendapatkan sebuah independensi baru.
(3)   masa kanak-kanak akhir (usia 12-15 tahun); tahap ini adalah masa transisi antara kanak-kanak dan dewasa.
(4)   masa dewasa (usia 15-20 tahun); masa dimana anak-anak sepenuhnya menjadi makhluk social dimulai dari pubertas.
(5)     masa pematangan (setelah umur 20 tahun); perkembangan fungsi kehendak mulai dominan.

2.        Teori Pendewasaan/Kematangan (Gesell)
Gesell merupakan orang yang pertama kali dikenal dalam mengembangkan tes kecerdasan bayi, pertumbuhan dan perkembangan anak. Manusia cenderung paling efektif waktu menghadapi dunia dari satu sudut pandang, satu tangan, satu mata dan sebagianya. Pengaturan diri bahwa manusia pada satu saat akan sampai pada kemampuan mengatur perkembangan sendiri. Contoh bagaimana seorang bayi dapat mengatur siklus makan, tidur, dan bangunnya karena pengaturan instrinsik anak-anak terkadang menolak upaya orang dewasa dalam mengajari hal-hal baru.

3.        Teori Etologis (Charles Darwin)
Darwin menyatakan bahwa penemuan-penemuan embriologi sangat bersesuaian dengan teori evolusi. Darwin meyakini, bahwa seleksi alam diaplikasikan bukan hanya pada sifat-sifat fisik (seperti warna kulit) namun juga beragam jenis tingkah laku.

4.        Teori Organismik dan Komparatif (Werner)
Werner ingin mengikat teori perkembangan dengan orientasi organismik dan kompratif. Bagi Werner anak-anak memerlukan kesempatan untuk belajar lewat aktivitas-aktivitas sensori-motoriknya dan tugas-tugas yang bermakna secara emosional bagi mereka. Disatu sisi, Werner sangat menghargai perkembangan pemikiran ilmiah namun tetap mengakui kontribusi yang bernilai dari bentuk-bentuk berfikir primitif.

5.        Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
Model kognitif Piaget, dengan asumsi bahwa perkembangan manusia dapat digambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Teorinya memberikan banyak konsep utama pada lapangan psikologi dan melakukan perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan. Bagi Piaget, kemampuan untuk secara lebih cepat mempresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasarkan pada kenyataan. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring penambahan usia yaitu:
(1)     Periode Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
(2)     Tahapan Pra-operasional (usia 2-6 tahun)
(3)     Tahapan Operasional Konkrit (usia 7-12 tahun)
(4)     Tahapan Operasional Formal (usia 12 tahun sampai dewasa)

6.        Teori Tahap Perkembangan Moral (Kohlberg)
Kohlberg lebih menyoroti tentang perkembangan moral pada manusia. Ada enam tahapan perkembangan moral manusia, yaitu;
a.  Tingkat Pertama, bahwa moralitas Prakonvensional yaitu terdiri dari; Tahap 1. Kepatuhan dan Orientasi Hukuman, dan Tahap 2. Individualisme dan Pertukaran.
b.  Tingkat Kedua, moralitas Konvensional; Tahap 3. Hubungan-hubungan Antar Pribadi yang Baik; Tahap 4. Memelihara Tatanan Sosial.
c.  Tingkat Ketiga, moralitas Pasca – Konvensional; Tahap 5. Kontrak Sosial dan Hak-hak Individual; Tahap 6. Prinsip-prinsip Universal.

7.        Teori Psikoanalitik (Sigmund Freud)
Freud dikenal sebagai pioner teori psikoanalisis. Menurutnya, perubahan psikologis diatur oleh kekuatan-kekuatan bathin, khususnya kedewasaan biologis.Freud menekankan pandangannya bahwa kehidupan pribadi pada dasarnya adalah “libido seksualis” . ada enam tahap perkembangan fisiologis, yaitu:
(1)     Oral (usia 0 - 1 tahun)
(2)     Fase Anal (usia 1 - 3 tahun)
(3)     Fase Falish (usia 3 - 5/6 tahun)
(4)     Fase Latent (usia 5/6 - 12/13 tahun)
(5)     Fase Pubertas (usia 12/13 – dewasa)
(6)     Fase Genital (20 s/d seterusnya)

8.        Teori Delapan Tahap Kehidupan Manusia (Erick Erikson)
Menurut Erikson dalam mengungkapkan teorinya, lebih menyoroti tentang perkembangan sosio emosional manusia. Secara teoritis ada 8 tahap kehidupan manusia yaitu:
(1)     Oral
(2)     Anal
(3)     Falik (Odipal)
(4)     Latensi
(5)     Pubertas (Genital)
(6)     Dewasa Muda
(7)     Dewasa
(8)  Usia Senja

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono, M.Pd

Tidak ada komentar:

Posting Komentar